Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Tiga Dimensi Waktu dalam Sejarah

 

Tiga Dimensi Waktu dalam Sejarah. Ilustrasi: Pinterest.com

Tiga Dimensi Waktu dalam SejarahRealitas masa lalu yang aktual pada waktunya akan disusul realitas yang baru yang aktual. kenyataan yang berupa aktivitas pada suatu waktu (sekarang ini) apakah lenyap begitu saja? bila dicermati tidaklah demikian, karena ternyata ada yang mendengarkan, ada yang merekam atau ada yang mencatatnya. 

Apa yang terjadi di masa lalu tidak akan lenyap begitu saja di masa kini dan dapat digunakan untuk membuat prediksi di masa depan. 

Peninggalan-peninggalan dari masa lalu ditulis atau dipelajari di masa kini sebagai sebuah sejarah untuk memprediksi masa depan. 

Walaupun tugas sejarah bukan untuk memprediksi, namun dengan mempelajari suatu sejarah dapat memprediksi untuk masa depan.

Berbagai peninggalan-peninggalan tersebut merupakan jejak masa lampau yang digunakan untuk penelitian sejarah. 

Dengan demikian terdapat jejak-jejaknya yang mungkin berupa potret, rekaman suara, notulen, catatan, ingatan meskipun bukan dalam keadaan sepenuhnya. 

Orang bisa mendengarkan lagi melalui rekaman, bisa membaca catatan atau notulen, melihat potret, menceritakan ingatannya, sehingga dalam bentuk informasi pertemuan. Jejak-jejak sejarah tersebut tidak dapat menggambarkan peristiwa sejarah namun hanya sebagian karena keterbatasannya. 

Permasalahannya bagaimana realitas masa lampau itu bisa sampai kepada kita sekarang ini. Ingatan masa lalu dapat hilang namun jejak masa lampau yang cukup bertahan lama dan informasinya tidak berubah selain berupa benda keras dan juga tulisan. 

Sehingga antara masa lalu, masa kini, dan masa depan tidak dapat dipisahkan.

Sebagai contoh, seseorang menyaksikan sebuah upacara tradisi panen raya atau Gerebeg Besar atau adegan heroik, maka orang itu tidak hanya melihat masa kini tetapi juga masa lampau dan masa kini bisa melihat ke mana arah masyarakat yang sedang disaksikan. 

Seorang bisa belajar dengan mempelajari masa lampau untuk kehidupan masa kini dan mengetahui rencana di masa depan. 

Contoh lain lagi yaitu Batik merupakan kain khas tradisional mengalami berbagai perubahan dan perkembangan model dan fungsi di setiap masa. 

Di masa lalu batik hanya digunakan untuk jarik, di masa kini batik memiliki berbagai macam model yang berkombinasi dengan model pakaian Barat, melihat hal ini tentunya akan banyak perkembangan lagi di masa depan.

Tiga dimensi waktu baik masa lalu, masa kini, dan masa depan memiliki perubahan menjadi pembaruan. 

Hal itu menjadi ciri khas sejarah yang merupakan sebuah kontinuitas. Terdapat yang dapat dihitung secara matematis seperti dekade, periode, abad, milenium. Akan tetapi tidak dapat berulang karena pasti akan menjadi masa lalu.

Masa Lalu

·       Merupakan kenangan yang sudah lewat

·       Ketika dewasa masih terdapat ingatan mengenai masa mudanya

·      Masa muda hadir bukan karena diingat, tetapi sebagai realitas yang sudah membentuk, membatasi, dan memberikan orientasi pada masa kini

Masa Kini, merupakan masa riil yang hadir dan kita hadapi sekarang ini.

Masa Depan, merupakan masa yang akan hadir karena sudah direncanakan dan dinantikan di masa kini.

Posting Komentar untuk "Tiga Dimensi Waktu dalam Sejarah"