Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Kehidupan Politik, Ekonomi, Sosial, dan Budaya Kerajaan Perlak

Kehidupan Politik dan Pemerintahan Kerajaan Perlak

Pendiri sekaligus sultan pertama Kerajaan Perlak adalah Sultan Alaiddin Syed Maulana Abdul Aziz Shah, Ia merupakan keturunan Arab perempun setempat. Ia merupakan pendiri Kesultanan Perlak pada 1 Muharam 225 H atau 840 M. Kesultanan Perlak sebenernya merupakan lanjutan dari kerajaan yang berdiri sebelum kehadiran islam. Pada awalnya datang rombongan 100 orang dari wilayah Arab dibawah pimpinan seorang Nahkoda Khalifah dengan tujuan untuk berdakwah sekaligus menyebarkan islam.

Berdasarkan para ahli sejarah, kedatangan para juru dakwah dan pedagang Arab mendorong  sebagian para pemimpin dan penduduk negeri Perlak berkonveksi menjadi islam. Salah satu anak Nahkoda Khalifah, Ali bin Muhammad bin Ja’far Shadiq dinikahkan dengan Makhdum Tansyuri, adik dari Syahri Nuwi. Perkawinan mereka lahirlah Alaiddin Sayyid Maulana Abul Aziaz Syah. Sultan pertama Kerajaan Perlak yang beragama islam. Beliau kemudian mengubah ibukota yang awalnya Bandar Perlak menjadi Bandar Khalifah.

Kerajaan Peurleurak mulai terjadi konflik pada masa kekuasaan sultan ketiga yaitu Sultan Alaiddin Maulana Abbas Syah. Konflik yang terjadi tersebut antara Ahlussunnah waljama’ah dengan syi’ah. Berdasarkan kronologi, sultan di kesultanan Perlak dikelompokkan menjadi 2 dinasti yaitu Dinasti Aziziyah dan Dinasti Meurah.

Masa kepemimpinan kedua dinati ini diperkirakan selama empat abad, mulai dari 840 M sampai 1263 M. Dinasti Aziziyah dinggap sebagai dinasti pertama dari raja–raja kesultanan Perlak. Dinasti Aziziyah berlangsung selama 4 generasi diantaranya, Sultan Abdul Aziz Syah (840-864); Sultan Abdurrahim Syah (864-888); Sultan Abbas Syah (888-913) ; Sultan Ali Mughayat Syah (915-918). Makhdum Alaiddin Malik Abdul Aziz Syah Johan Berdaulat merupakan raja terakhir Kerajaan Perlak karena menikahnya Putri Ganggang dengan Sultan Muhammad Malik Al Taher dari Kerajaan Samudra Pasai, maka kerajaan ini melebur ke dalam Kerajaan Samudra Pasai.

Berikut Nama- nama raja yang pernah memerintah Kerajaan Perlak:

  • Sultan Abdul Aziz Syah (840-864)
  • Sultan Abdurrahim Syah (864-888)
  • Sultan Abbas Syah (888-913)
  • Sultan Ali Mughayat Syah (915-918)
  • Sultan Abdul Kadir Syah Johan Berdaulat (918-922)
  • Sultan Mohammad Amin Syah Johan Berdaulat (922-946)
  • Sultan Abdul Malik Syah Johan Berdaulat (946-973)
  • Sultan Mahmud Shah (976-988) in Perlak Baroh and Sultan Ibrahim Syah (976-1012) in Perlak Tunong.
  • Sultan Ibrahim Syah (1012-1059)
  • Sultan Mansur Syah (1059-1078)
  • Sultan Abdullah Syah Johan Berdaulat (1078-1108)
  • Sultan Ahmad Syah Johan Berdaulat (1108-1134)
  • Sultan Mahmud Syah Johan Berdaulat (1134-1158)
  • Sultan Usman Syah Johan Berdaulat (1158-1170)
  • Sultan Muhammad Syah Johan Berdaulat (1170-1196)
  • Sultan Abdul Jalil Syah Johan Berdaulat (1196-1225)
  • Sultan Muhammad Amin Syah (1225-1263)
  • Sultan Abdul Aziz Syah (1263-1292) 

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Perlak

Kesultanan Perlak dikenal sebagai penghasil kayu perlak. Jenis kayu ini merupakan bahan baku untuk pembuatan kapal. Selain itu, Perlak juga kaya akan hasil bumi yang turut bersaing dalam perdagangan internasional di Selat Malaka yaitu lada dengan daerah penghasil utamanya di Aceh sedangkan Perlak sebagai penguasa di pantai Timur Sumatra.

Hal inilah yang menyebabkan para pedagang yang berasal dari Arab, Mesir, Gujarat, dan Persia tertarik untuk mendatangi daerah Perlak yang dikenal sebagai pelabuhan niaga yang sangat maju. Kondisi tersebut membuat sering terjadinya pernikahan campuran antara para pedagang muslim dengan penduduk setempat. Di samping itu, Perlak juga telah memiliki mata uang tersendiri. Mata uang tersebut diketahui terbuat dari emas (dirham), perak ( kupang), dan tembaga atau kuningan.

Kehidupan Sosial Budaya Kerajaan Perlak

Kerajaan Pereulak merupakan kerajaan Islam tertua di Indonesia dan memerintah dengan waktu yang cukup lama. Kerajaan Pereulak mengalami kemajuan pesat pada masa pemerintahan Sultan Makhdum Alaidin Malik Muhammad Amin Syah II (622-662 H/1225-1263 M)  terutama kemajuan dalam bidang pendidikan Islam dan dan perluasan dakwah Islamiah.

Kekayaan-kekayaan hasil alam dan didukung dengan wilayah yang strategis membuat kerajaan Pereulak menjadi sangat terkenal. Para pedagang yang berasal dari Persia, Gujarat dan India sangat tertarik untuk datang ke wilayah Pereulak karena sangat terkenal sebagai penghasil kayu Pereulak yang dikenal bagus untuk pembuatan kapal.

Dengan kedatangan para pedagang muslim dari berbagai wilayah tersebut, tentunya diiringi dengan menyebarnya agama Islam di kerajaan Pereulak. Para pedagang tersebut juga menjadi saluran islamisasi untuk menyebarkan ajaran Islam. Para pedagang tersebut tentunya membawa perubahan sosial budaya bagi masyarakat Pereulak, misalnya adalah strategi-strategi perdagangan. Selain itu juga terjadi islamisasi melalui pernikahan antara para pendatang dengan pribumi sehingga terjadi adanya akulturasi budaya antara masyarakat Pereulak dengan para pedagang Arab tersebut.

Posting Komentar untuk "Kehidupan Politik, Ekonomi, Sosial, dan Budaya Kerajaan Perlak"