Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Sejarah Pemugaran Candi Sambisari



Candi Sambisari terletak di Dusun Sambisari, Kelurahan Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Diperkirakan Candi Sambisari dibangun pada abad ke-9, pada masa pemerintahan Raja Rakai Garung dari Kerajaan Mataram Kuno.

Candi Sambisari ditemukan kembali pada tahun 1966 oleh seorang petani. Sejak saat itulah pada 1 September dilakukan ekskavasi (penggalian) kompleks Candi Sambisari.

Selain mendapatkan data bangunan Candi Sambisari, dalam penggalian tersebut juga ditemukan benda-benda bersejarah lainnya, antara lain perhiasan, tembikar, prasasti, dan lempengan emas.

Pada tahun 1975, kompleks Candi Sambisari dibangun kembali di tempat aslinya. Rekonstruksi ini dilaksanakan dengan anggaran pembangunan Direktorat Sejarah dan Purbakala (DSP) melalui Program Pemugaran dan Pemeliharaan Peninggalan Sejarah dan Purbakala.

Pemugaran dan rekonstruksi terhadap kompleks Candi Sambisari dapat diselesaikan sebagian pada tahun 1987. Jadi, proses penemuan, penggalian, dan pemugaran Candi Sambisari menghabiskan waktu selama 21 tahun.

Posisi Candi Sambisari berada 6,5 meter di bawah permukaan tanah. Diduga, hal ini kemungkinan besar karena tertimbun material vulkanik Gunung Merapi yang meletus sangat dahsyat pada tahun 1006.

Kompleks Candi Sambisari dikelilingi oleh dua lapis pagar. Halaman luar berukuran 50x48 meter. Halaman luar ini dikelilingi pagar batu rendah. Sedangkan halaman dalam dikelilingi pagar batu setebal sekitar 50 cm, dengan tinggi sekitar 2 meter.

Candi Sambisari merupakan percansian yang terdiri atas sebuah Candi induk dan tiga buah candi perwara (candi pendamping) pada bagian depannya. Denah Candi induk berupa bujur sangkar, dengan ukuran 13,65 meter x 13,65 meter dan tingginya 7,5 meter, Candi induk ini menghadap ke barat.

Pada sisi luar dinding tubuh Candi, terdapat relung-relung. Di atas relung-relung ini terdapat hiasan kala. Setiap relung berisi sebuah arca. Di relung sisi utara, terdapat arca Dewi Durga (istri Dewa Siwa). Di sisi timur terdapat arca Ganesha (anak Dewi Durga). Sementara itu, di relung sisi selatan terdapat arca Agastya dengan aksamala (tasbih) yang dikalungkan di lehernya.

Di kanan-kiri pintu masuk bilik Candi yang berada di sisi barat Candi, terdapat dua relung untuk menempatkan arca dua dewa penjaga pintu, yaitu Mahakala dan Nandiswara. Namun, kedua arca tersebut kini sudah tidak berada lagi di tempatnya.

Bilik pertama candi induk berukuran sekitar 4,8 meter persegi. Di tengah bilik candi, terdapat sebuah lingga lengkap dengan yoni. Lingga terbuat dari batu berwarna putih, sedangkan yoni di tengah lingga, terbuat dari batu berwarna hitam.

Candi perwara bagian tengah berukuran 4,9 meter x 4,8 meter, sedangkan perwara utara dan selatan berukuran 4,8 meter x 4,8 meter. Ketiga candi perwara tersebut tidak mempunyai tubuh dan atap, yang ada hanya kakidan pagar langkan pada bagian atasnya.

Sumber:

Mifzal, Abiyu. 2011. Mengenal Candi-candi di Jawa Tengah dan DIY. Jakarta: Penerbit Pustaka Tiga Kelana.

Posting Komentar untuk "Sejarah Pemugaran Candi Sambisari"