Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Sejarah Dinasti Ming, Mulai dari Kejayaan hingga Runtuhnya

Ilustrasi Dinasti Ming


Sejarah Berdirinya Dinasti Ming

Dinasti Ming adalah dinasti yang didirikan oleh etnis Cina asli.

Chi Yuan Chang sebagai pendiri Dinasti Ming adalah seorang yang berasal dari rakyat biasa (Petani rendahan), tetapi kehidupannya berada di Biara Buddhis.

Ia bergelar Ming T’ai Tsu.

Ia juga dikenal sebagai Hung Wu, dengan Nanking sebagai pusat pemerintahannya. Istilah Ming berarti cemerlang.

Masa Kejayaan dan Keruntuhan Dinasti Ming

Setelah naik tahta, Chu Yuan Chang kemudian berusaha untuk menciptakan ketertiban negerinya yang ketika itu masih kacau.

Ia mengusir sisa-sisa pasukan Mongol yang ada di China. Pada 1372 M, Hung Wu berhasil melululantahkan Kota Karakorum yang merupakan pusat kekuasaan bangsa Mongol dan juga berhasil menguasai Turkistan dan Manchuria.

Hung Wu memusatkan perhatiannya ke Jepang , karena banyak perompak yang merampok di pantai timur Cina.

Kemudian Hung Wu mengirimkan pasukannya ke Jepang dengan maksud supaya pemerintah Jepang mau mengekang perompak-perompaknya.

Akan tetapi penguasa pusatnya lemah, sehingga tidak dapat mengendalikannya.

Untuk menjaga kestabilan keadaan, Hung Wu menerapkan system feodal baru yang disesuaikan dengan ajaran Konfusianisme.

Demi kelancaran administrasi, Hung Wu membagi kerajaan menjadi 15 provinsi untuk kemakmuran penduduknya, maka diadakan transmigrasi dan pembukaan tanah-tanah pertanian baru, pengeringan rawa-rawa, dan sebagainya.

Setelah Hung Wu meninggal pada 1398 M, Kerajaan Ming mencapai puncak kejayaan pda masa Kaisar Yen Wang dengan gelar Ming Ch’eng Tsu (1403 – 1424 M) dan ia lebih dikenal dengan nama Yung Lao.

Pada 1412 M ibu kota kerajaan dipindahkan dari Nanking ke Peking dan sampai dengan 1926 M , Peking menjadi pusat pemerintahan.

Setelah Yung Lo naik tahta, ia berusaha untuk melanjutkan usaha Hung Wu yakni mempersatukan seluruh wilayah Cina di bawah satu pemerintahan pusat yang kuat.

Setelah usaha dalam negeri berhasil dan ia pun melakukan perluasan kekuasaan ke daerah Tonkin dan Annan, dan keduanya berhasil dikuasainya.

Selain itu Yung Lo berhasil menguasai wilayah sampai ke sungai Amur (Mongolia).

Pada masa pemerintahannya, Kaisar Yung Lo mengirim ekspedisi-ekspedisi angkatan laut ke Kamboja, Cochin Cina, Thailand, Sumatra, Jawa, India, dan Saitan.

Daerah-daerah yang dikunjungi ini dibujuk untuk mengakui China sebagai yang dipertuan.

Tokoh ekspedisi yang terkenal  adalah Laksamana Cheng Ho, dengan dibantu sekretarisnya, Ma Huan. Beberapa ekspedisi yang dilakukan Cheng Ho antara lain :

  • Pada 1405 M dengan mengunjungi Indo China, Champa dan Sriwijaya
  • Pada 1408 M dengan mengunjungi Malaka, Singapura, Calcuta, Persia, Aden, dan Mekah
  • Pada 1412 M dengan mengunjungi Aceh, Palembang, Bangka, dan Jawa
  • Pada 1416 M dengan mengunjungi Saudi Arabia, Bangka, dan Jawa
  • Pada 1421 M dengan mengunjungi Siam (Thailand) dan Sumatra
  • Pada 1424 M dengan mengunjungi Sumatra, untuk mengetahui lebih mendalam tentang Sumatra

Tujuan pelayaran adalah untuk mengadakan hubungan diplomatic dan mencari kemenakannya, yakni Hu Ti yang melarikan diri dari istananya (Hu Ti adalah kaisar kedua dari dinasti Ming (1398-1402 M))

Kebesaran Yung Lo yang lain adalah ; ia memerintahkan 2.000 orang penulis untuk menyusun suatu kamus yang terdiri dari 11.000 jilid, dengan judul Yung Lo Ta Tien.

Selain itu, ia juga memerintahkan untuk membuat lonceng raksasa di Peking yang beratnya 120.000 pon.

Setelah Yung Lo meninggal, digantikan oleh Ming Yen Tsung.

Pada masa pemerintahannya, Cheng Ho diperintahkan untuk sekali lagi melakukan pelayaran ke sebrang lautan (1430-1433 M).

Tujuannya adalah untuk mempererat hubungan Cina dengan negara-negara di sebrang lautan.

Negara yang dikunjungi ialah; Cochin, China, Sailan, Persia, Aden, dan Madagaskar.

Pelayaran-pelayaran tersebut semuanya dicatat dalam sebuah buku Ma Huan dengan judul Ying Yai Shen Lan dan buku Fei Hsin dengan judul Hsing Cha Shen Lan.

Setelah Ming Yen Tsung, tidak ada lagi kaisar Yang Ming yang tergolong kuat, sehingga kekuasaan Ming mulai melemah.

Dalam situasi itu, Cina mendapat ancaman dari luar.

Di daratan Cina mulai muncul bangsa Manchu di Manchuria, yang sejak tahun 1559 M telah menjadi kuat dan mengancam kekuasaan dinasti Ming.

Pada masa akhir kekuasaan Ming, mulai diperkenalkan agama baru, yakni Katolik Roma dengan pengajaranya yang terkenal di Dunia Timur yakni Franciscus Xaverius.


Posting Komentar untuk "Sejarah Dinasti Ming, Mulai dari Kejayaan hingga Runtuhnya"