Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Sejarah Steam, Platform Game Online Terbesar

Gambar: Pinterest.


Sejarah Steam dimulai pada tahun 2003 ketika Valve Corporation, pengembang dan penerbit permainan video, meluncurkan platform distribusi digital Steam. Awalnya, platform ini dirancang untuk memberikan pembaruan otomatis dan patch untuk permainan Valve sendiri, seperti Counter-Strike, Half-Life, dan Team Fortress Classic.

Pada tahun 2005, Steam dibuka untuk pengembang dan penerbit pihak ketiga, memungkinkan mereka untuk mendistribusikan permainan mereka di platform tersebut. Langkah ini dihadapi dengan skeptisisme dan kritik dari beberapa orang di komunitas gaming, yang melihatnya sebagai cara bagi Valve untuk memonopoli pasar gaming PC.

Meskipun awalnya mendapat kecaman, Steam dengan cepat menjadi platform utama bagi gamer PC, berkat perpustakaan permainan yang sangat luas, antarmuka yang mudah digunakan, dan fitur sosial yang kuat. Pada tahun 2010, Steam memiliki lebih dari 25 juta pengguna terdaftar, dan hingga saat ini terus berkembang.

Dalam beberapa tahun terakhir, Steam telah meluas ke luar permainan PC tradisional, dengan menambahkan dukungan untuk permainan virtual reality (VR), serta permainan untuk Linux dan macOS. Steam juga menawarkan berbagai konten non-permainan, seperti film, acara TV, dan perangkat lunak.

Saat ini, Steam adalah salah satu platform distribusi digital terbesar di dunia, dengan lebih dari 120 juta pengguna aktif dan perpustakaan lebih dari 30.000 permainan. Steam telah memainkan peran penting dalam membentuk industri gaming modern, membuka jalan bagi platform distribusi digital lainnya dan mengubah cara gamer membeli dan memainkan permainan favorit mereka.

Selain perpustakaan permainan yang sangat luas, Steam juga menawarkan berbagai fitur yang membuatnya menarik bagi gamer dan pengembang. Bagi gamer, Steam menyediakan akses mudah ke permainan, pembaruan dan patch otomatis, fitur komunitas seperti obrolan dan forum, dan sistem yang kuat untuk mengelola perpustakaan permainan dan daftar teman. Bagi pengembang, Steam menyediakan platform yang kuat untuk mendistribusikan permainan, serta alat untuk pemasaran, analitik, dan keterlibatan komunitas.

Salah satu manfaat utama Steam bagi pengembang adalah model pembagian pendapatan. Valve mengambil 30% dari penjualan di platform, tetapi untuk permainan yang menghasilkan lebih dari $10 juta pendapatan, pembagian pendapatan berubah menjadi 25% untuk pengembang dan 75% untuk Valve. Model ini telah membantu banyak pengembang indie meraih kesuksesan di platform, dan telah membuat Steam menjadi tujuan populer untuk permainan baru dan inovatif.

Namun, Steam tidak luput dari kontroversi. Dalam beberapa tahun terakhir, Valve telah dikritik karena pendekatannya yang kurang tegas dalam memoderasi platform, yang telah menyebabkan masalah dengan ujaran kebencian, pelecehan, dan ulasan palsu. Perusahaan juga telah dikritik karena kurang transparan seputar model pembagian pendapatannya, dan keputusannya untuk memperbolehkan permainan kontroversial di platform, seperti yang berisi konten seksual atau tema yang menyakitkan hati.

Meskipun menghadapi tantangan ini, Steam tetap menjadi kekuatan dominan dalam industri gaming, dan terus berkembang dan beradaptasi dengan kebutuhan yang berubah dari gamer dan pengembang. Dengan munculnya platform dan teknologi baru, seperti cloud gaming dan VR, Steam kemungkinan akan terus memainkan peran penting dalam masa depan gaming.

Dalam beberapa tahun terakhir, Steam juga memperluas jangkauannya di luar game PC tradisional. Pada tahun 2015, Valve meluncurkan Steam Link, sebuah perangkat yang memungkinkan gamer untuk menyiarkan game dari PC mereka ke TV atau perangkat seluler. Pada tahun 2018, perusahaan meluncurkan Steam Chat, platform pesan dan obrolan suara yang dirancang untuk bersaing dengan layanan populer seperti Discord.

Valve juga telah berusaha untuk memperluas jangkauan global Steam. Pada tahun 2017, perusahaan meluncurkan Steam China dalam kemitraan dengan Perfect World, pengembang dan penerbit game China. Langkah ini dianggap sebagai langkah penting bagi Valve untuk memasuki pasar game China yang besar, yang memiliki peraturan ketat bagi perusahaan asing.

Pengembangan utama lainnya bagi Steam adalah munculnya esports. Banyak game kompetitif paling populer, seperti Dota 2 dan Counter-Strike: Global Offensive, tersedia di Steam, dan platform ini telah menjadi pusat acara dan turnamen esports. Pada tahun 2019, Valve meluncurkan Dota Pro Circuit, serangkaian turnamen yang mengarah ke turnamen tahunan Dota 2, The International. The International telah menjadi salah satu acara esports terbesar di dunia, dengan hadiah mencapai puluhan juta dolar.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, sejarah Steam adalah tentang inovasi, pertumbuhan, dan kontroversi. Sejak diluncurkan pada tahun 2003, Steam telah menjadi salah satu platform distribusi digital game terbesar di dunia dengan lebih dari 120 juta pengguna aktif dan lebih dari 30.000 game dalam perpustakaannya.

Steam telah memainkan peran penting dalam membentuk industri game modern dan membuka jalan bagi platform distribusi digital lainnya serta mengubah cara gamer membeli dan bermain game favorit mereka. Steam menawarkan banyak fitur menarik bagi gamer dan pengembang, seperti mudahnya akses ke game, pembaruan dan patch otomatis, fitur komunitas, serta sistem yang tangguh untuk mengelola perpustakaan game dan daftar teman.

Meskipun Steam menghadapi berbagai tantangan seperti masalah moderasi platform, kritik atas kurangnya transparansi seputar model revenue-sharing, dan kontroversi terkait game yang berisi konten seksual atau tema yang kontroversial, platform ini tetap menjadi pemain utama di industri game dan terus berkembang dan beradaptasi dengan kebutuhan gamer dan pengembang. Dengan munculnya platform dan teknologi baru seperti cloud gaming dan VR, Steam kemungkinan akan terus memainkan peran penting dalam masa depan industri game.

Posting Komentar untuk "Sejarah Steam, Platform Game Online Terbesar"