Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Biografi KH. Ahmad Djazuli Utsman Ploso



Biografi KH. Ahmad Djazuli Utsman Ploso - KH. Ahmad Djazuli Utsman lahir pada tanggal 16 Mei 1900 di Ploso, Kediri, Jawa Timur dengan nama kecil Mas'ud.

Ketika kecil, Mas'ud bersekolah di cap jago, yaitu sebuah sekolah Arab ketika berusia 6 tahun.

Menginjak usia 9 tahun Mas'ud melanjutkan ke Inlandsche Vervlog School milik Belanda ditamatkan selama 2 tahun.

Masuk ke jenjang SLTa, Mas'ud selanjutnya melanjutkan sekolah di Hollandsch-Inlandsche School (HIS) di Kediri, Jawa Timur. 

Setelah lulus dari HIS, Mas'ud melanjutkan ke perguruan tinggi di sekolah kedokteran STOVIA (sekarang fakultas kedokteran UI). Namun, saran dari Kyai Ma'ruf Kedunglo Mas'ud disuruh masuk ke pondok pesantren.

Pada usia 16 tahun Mas'ud akhirnya menimba ilmu di Pondok Pesantren Gondanglegi, Nganjuk pimpinan KH. AHmad Sholeh untuk belajar bidang Ulumul Qur'an dan ilmu Nahwu.

Setelah mondok di Pondok Pesantren Gondanglegi, kemudian Mas'ud belajar ke Pondok Pesantren Sono, Sidoarjo, Jawa Timuruntuk belajar ilmu Shorof dan sempat mondok di Pondok Pesantren Sekar Putih, Nganjuk, Jawa Timur, dan kemudian kembali ke Pondok Pesantren Mojosari pimpinan Kyai Zainuddin dan kembali ke Pondok Pesantren Langitan untuk mengikuti mertuanya membantu mengembangkan pondok.

Selain menempuh pendidikan di Indonesia, KH. Ahmad Djazuli Utsman juga berguru dengan Syakh Al-'alamah Al-'Aidrus di Jabal Hindi Mekkah, Arab Saudi.

Pada tahun 1923, KH. Ahmad Djazuli Utsman kemudian belajar di Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur di bawah pimpinan KH. Hasyim Asy'ari untuk belajar Ilmu Hadis.

Akhirnya pada tahun 1924, KH. Ahmad Djazuli Utsman kembali ke tanah kelahirannya, Kediri untuk mendirikan Pondok Pesantren Al Falah Ploso, dan tahun 1927 KH. Ahmad Djazuli Utsman mendirikan madrasah Abang dengan disaksikan KH. Hasyim Asy'ari. Dilanjutkan pada tahun 1928, KH. Ahmad Djazuli Utsman membangun pondok/asrama Darusalam dan pondok Cahaya, sebuah penginapan santri.

Tepatnya pada 15 Agustus 1930, KH. Ahmad Djazuli Utsman menikah dengan Roro Marsinah (Nyai Rodliyah), putri Kyai Imam Mahyon. 

Bersama dengan istrinya, Nyai Rodliyah, KH. Ahmad Djazuli Utsman berhasil membesarkan keenam putranya yakni, KH. Zainuddin Djazuli, KH. Nurul Huda, Alm. KH. Chamin, KH. Fuad Mu'nim, Alm. KH. Munif, dan Nyai. Hj. Badriyah.

Di bawah pimpinan KH. Ahmad Djazuli Ploso, Pondok Pesantren Al Falah menjadi sebuah pendidikan Islam yang besar dan bergengsi sampai sekarang dan Pondok Pesantren Al Falah merupakan duplikat dari Pondok Pesantren Tebu Ireng.

Pada hari Sabtu, 10 Januari 1976, atau tanggal 10 Muharram 1396 H, KH. Ahmad Djazuli Utsman meninggal dunia. Ribuan orang mengiringi prosesi pemimpin dan ulama saat pemakamannya di sekitar Masjid Kenaiban, Ploso, Kediri, Jawa Timur.

Sumber:

Hanun, Farida. 2013. Mengukuhkan Pesantren Sebagai Basis Pembelajaran Kitab Kuning: PP. Salafiyah Al Falah Ploso Kediri Jawa Timur. Al Qalam. 19(1). Diakses http://jurnalalqalam.or.id/index.php/Alqalam/article/view/221/203

Budi. 2023. Biografi KH. Ahmad Djazuli Utsman. Diakses https://www.laduni.id/post/read/56820/biografi-kh-ahmad-djazuli-utsman






Posting Komentar untuk "Biografi KH. Ahmad Djazuli Utsman Ploso"