Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Peran PNI dalam Pergerakan Nasional Indonesia

Logo PNI. Gambar: sejarahkita.com


Sebelum membahas mengenai PNI , Pergerakan Nasional Indonesiaa adalah  Istilah yang digunakan untuk mengacu pada satu tahap sejarah  Indonesia, periode perjuangan kemerdekaan, periode 1908 hingga 1945. Mengapa tahun 1908 digunakan sebagai tahun awal? Orang-orang diklasifikasikan ke dalam kategori dengan visi nasional. Artinya, gerakan melawan penjajah yang dilakukan oleh awal tahun ini masih bersifat regional atau terbatas pada setiap orang yang berjuang untuk setiap kelompok.  

Munculnya kesadaran baru dengan cita-cita kebangsaan, disertai dengan lahirnya organisasi-organisasi modern sejak tahun 1908, menandai lahirnya  kebangkitan dalam semangat yang  berbeda. Oleh karena itu, masa-masa awal perjuangan bangsa disebut juga dengan  kebangkitan negara. Istilah gerakan nasional lainnya juga digunakan untuk menggambarkan perjuangan  Indonesia selama periode mempertahankan kemerdekaan selama revolusi fisik.

Pendirian PNI dilatarelakangi oleh pemikiran  mahasiswa adalah anggota Persatuan Indonesia seenarnya Saya sangat menghargai kontriusi Persatuan Indonesia dalam hal pelatihan  PNI karena anyaknya tokoh dan anggota  Perhimpunan Indonesia  bergabung dengan PNI. Meskipun kedua organisasi  tidak memiliki huungan tetapi  pola ide dan prinsip yang sama hampir sama dipegang oleh keduanya. Dari kelompok penelitian tersebut pertemuan multi-lokasi diadakan untuk memahas situasi sosial-politik pada waktu itu. Pada ulan April di rumah Soekarno  rencananya mementuk partai baru. Ada orang yang hadir waktu itu seperti Iskak Sunaryo Tjipto Mangunkusumo J. Tilaar dan Sujadi. Yang hadir akan menjadi anggota Komisi yang harus  mempersiapkan Majelis Nasional sesegera mungkin dan rapat akan ditutup (Marwati Djoned 1993:112). 

Pada pertemuan erikutnya tanggal  Juli  direncanakan pementukan  partai ernama Persatuan Nasional  Indonesia (PNI) yang kemudian menjadi Partai Nasional Indonesia. Pada rapat Juli Soekarno dikukuhkan seagai ketua Badan Hukum PNI  mulai berkembang dengan  cabang menjadi tiga pada akhir tahun 1927. Selain di Bandung cabang juga telah terentuk  di Yogyakarta dan Bandung. Batavia. Pada ulan Desemer sebuah komite juga dibentuk di Surabaya untuk  persiapan untuk cabang baru di kota dan pada tanggal 5 February 1928 secara resmi didirikan di Surabaya (Marwati Djoned 1993: 11).

Tujuan PNI sendiri yaitu untuk mencapai Indonesia merdeka lepas dari penjajah agar Indonesia hidup damai nyaman dan tentram. PNI yakin apabila Indonesia bebas dari penjajahan maka sistem kehidupan, struktur sosial masyarakat Indonesia akan kembali  sebagai mana mestinya. Tujuan tersebut bisa dicapai jika kita bias berdiri sendiri atau percaya pada diri sendiri dan tidak bekerjasama dengan pemerintahan colonial Belanda. PNI yakin, dengan gerakan-gerakan revolusioner pemerintah colonial Belanda tidak akan memberikan jalan untuk tercapainya kemerdekaan Indonesia.

Berdasarkan temuan-temuan tersebut, PNI Menyatakan dalam dekritnya bahwa tujuan PNI adalah bekerja untuk kemerdekaan Indonesia. Tujuan ini harus dicapai dengan prinsip “percaya pada diri sendiri”. Ini berarti memperbaiki kondisi politik, ekonomi dan sosial melalui kekerasan dan praktik. Antara lain dengan mendirikan sekolah, poliklinik, bank nasional, koperasi, dll. Karena itu, PNI tidak mau ikut dalam dewan yang disponsori pemerintah (posisi non-kooperatif). Anggota PNI minimal Setidaknya berusia 18 tahun. Orang Asia lainnya bisa menjadi anggota PNI, tetapi hanya menjadi anggota asosiasi (Tirthiprojo, 1980: 20).

PNI sendiri dibentuk didasarkan pada gagasan untuk tidak bekerja sama dengan pemerintah Hindia Belanda. Pada akhir Desember 1929, PNI memiliki sebanyak 10.000 anggota.  Hal ini kemudian membuat para pihak berwenang merasa khawatir, sehingga Soekarno dan tujuh pemimpin partai lainnya ditangkap pada Desember 1929.  Mereka diadili karena dianggap mengancam ketertiban umum. 

Organisasi ini telah muncul dan mulai terkenal. Publisitas lisan dan tertulis telah memesona dan mempengaruhi orang. Awalnya sifat koloni dan konflik yang tak terhindarkan antara penjajahan dan penjajahan, kebutuhan untuk melawan front  putih, kebutuhan untuk mendirikan bangsa dalam bangsa, kepercayaan pada kekuatan  untuk mendapatkan kemerdekaan Menjadi perlu untuk dipupuk. Sejak Mei 1929, peningkatan kegiatan dalam bentuk rapat cabang dan 4.444 rapat umum telah menciptakan suasana  tegang. Pemerintah Hindia Tengah-Belanda-India Timur semakin memberikan kewenangan untuk mengawasi dan memerangi para aktivis PNI yang sangat membahayakan keamanan dan ketertiban. Frekuensi intervensi polisi  tinggi ketika pidato terputus karena disebabkan oleh pidato dalam bahasa politik yang merangsang audiens (Suhartono, 1993: 74). 

Pada bulan Desember 1927, di Bandung, ada momen ketika organisasi pergerakan nasional yang  berjuang di bawah bendera masing-masing berkumpul dalam sebuah forum. Partai Nasional Indonesia dan beberapa organisasi lain seperti Partai Persatuan Islam, Budi Utomo, Pasundang dan Soematranen Bond,  Betawi, Klub Kajian Indonesia dan Klub Kajian Algemene merupakan koalisi kelompok politik yang disebut Konsensus Persatuan Politik Nasional Indonesia (PPPKI). 

Dengan memasang program pengorganisasian sebanyak-banyaknya, di asuh oleh semangat membangun persatuan massa dan mencoba menghindari tentang perbedaan pandangan dengan ideology lain, PNI melaju dengan cepat sebagai partai politik yang di dukung anggota yang melimpah ruah.

Bakat pidato Soekarno dan kemampuan Soekarno dalam memahami bahasa rakyat jelata dan menyampaikan gagasan-gagasan politiknya juga dengan bahasa yang dipahami rakyat jelata, menjadi salah satu factor determian dari tumbuhnya PNI sebagai partai dengan massa yang melimpah(Marwati Djoned,1993:210).

Peranan PNI dalam pergerakan Indonesia merupakan partai politik pertama Indonesia yang mempunyai peran sebagai organisasi untuk meraih kemerdekaan bangsa indonesia. PNI juga menjadi cikal bakal suatu partai politik yang lahir di Indonesia sampai saat ini.

Partai Nasional Indonesia (PNI) merupakan salah satu organisasi pergerakan nasional yang berdiri di Bandung pada tanggal 4 Juli 1927 yang dipimpin oleh beberapa tokoh-tokoh besar seperti Ir. Sukarno, Dr. Cipto Mangunkusumo, Ir. Anwari, Sartono SH, Budiarto SH, dan Dr. Samsi. 

Referensi:

Dham,B. 1987. Soekarno dan Perjuangan Kemerdekaan. Jakarta: LP3ES

Adams, C. 2014. Soekarno : Penyambung Lidah Rakyat. Jakarta : Yayasan Bung Karno

Giebels, L. 2001. Soekarno Biografi 1901-1950. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana 

Indonesia

Kasenda,P. 2010. Sukarno Muda Biografi Pemikiran 1926-1933. Jakarta: komunitas Bambu

Kartodirjdo, S. 2015. Pengantar Sejarah dan Indonesia Baru: Sejarah Pergerakan 

Nasional. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Niel, Robert V. Munculnya Elit Modern Indonesia. 2009. Bogor: Grafika Mardi Yuana

Noer,D. 1998. Mohammad Hatta Biografi Politik. Jakarta: LP3ES



Posting Komentar untuk "Peran PNI dalam Pergerakan Nasional Indonesia"