Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Kebijakan Ekonomi Daendels di Indonesia



Sejarahkita.com, Kebijakan Ekonomi Daendels di Indonesia - Herman Willem Daendels merupakan seorang revosulioner yang sangat mendukung adanya perubahan liberal.

Dengan cita-citanya yaitu memperbaiki nasib rakyat dengan mengedepankan pertanian dan perdagangan, meskipun saat beliau memerintah keadaan rakyat Indonesia kala itu mengalami penderitaan yang luar biasa.

Salah satunya yaitu mereka para rakyat diwajibkan untuk membayar pajak-pajak pemerintahan, membantu pelaksaan kerja paksa dalam membangun Jalan Raya Pos.

Daendels meminta agar untuk menutupi biaya-biaya pembangunan tersebut yang cukup besar, tanah-tanah rakyat kemudian dijual kepada orang partikelir Belanda dan Tionghoa.

Akibatnya, penderitaan yang dirasakan oleh rakyat kecil semakin bertambah seiring dengan tindakan yang dilakukan secara sewenang-wenang oleh para pemilik tanah.

Tidak sedikit juga rakyat Indonesia yang kehilangan nyawanya dalam melaksanakan pembangunan Jalan Raya Pos yang dikarenakan kerja yang begitu berat dan mereka tidak diberikan upah ataupun makan dengan semestinya.

Daendels telah melakukan beberapa perubahan di Indonesia selama tiga tahun dia menjabat pemerintahan.

Salah satunya yaitu di bidang ekonomi dan keuangan, di antaranya yaitu:

  • Pertama membentuk dewan pengawas keuangan negara (Algemene Rekenker) dan melakukan pemberantasan korupsi dengan kejam.
  • Kedua, mengeluarkan uang kertas.
  • Ketiga, memperbaiki gaji para pegawai.
  • Keempat, Pajak in natura (contingenten) dan sistem penyerahan wajib (verplhichte leverantie) yang terjadi pada masa VOC, di mana para rakyat diwajibkan untuk menjual barang hasil bumi mereka kepada pemerintah Belanda dengan harga yang lebih murah.
  • Kelima, mengadakan monopoli perdagangan beras, dan Keenam yaitu mengadakan Prianger Steelsel yang di mana rakyat wajib untuk ikut menanam tanaman ekspor seperti kopi dan semacamnya yang nanti hasilnya harus diserahkan kepada pemerintahan Belanda dengan harga yang ditentukan seenaknya oleh mereka sendiri.

Selain dikenal sebagai revolusioner, Daendels juga dikenal sebagai seorang wirausaha yang disiplin, keras, dan kejam.

Pemerintahannya dijuluki sebagai tangan besi dan beliau mendapat sebutan Marsekl besi, Jenderal Guntur, atau Mas Talak.

Sebagai contoh tindakan dari seorang Daendels yaitu menjual tanah-tanah milik rakyat kepada swasta dianggap telah melanggar dan menyimpang dari undang-undang negara.

Bahkan pemerintahannya dikritik oleh anggota parlemen Belanda akibat kekejamannya dalam memimpin suatu pemerintahan.

Namun, berbagai upaya yang dilakukannya tersebut belom mampu untuk mengatasi adanya kesulitan keuangan yang dialami negara.

Akibatnya , Daendels dinilai gagal dalam memimpin suatu pemerintahan dan beliau dipanggil pulang kembali ke negerinya.

Posting Komentar untuk "Kebijakan Ekonomi Daendels di Indonesia"